Kategori
Sains

Dua Fakta yang Jarang Di ketahui tentang ‘Zaman Es Kecil’, Apa Saja?

Dua Fakta yang Jarang Di ketahui tentang ‘Zaman Es Kecil’, Apa Saja?

300px Pieter Bruegel the Elder   Hunters in the Snow %28Winter%29   Google Art Project - Dua Fakta yang Jarang Di ketahui tentang 'Zaman Es Kecil', Apa Saja?

Kalian semua pasti pernah mendengar tentang zaman es yang terjadi pada jutaan sampai puluhan ribu tahun yang lalu. Sayangnya, hanya sedikit yang tahu tentang “little ice age” atau “zaman es kecil” yang terjadi beberapa abad lalu. Singkatnya, zaman es kecil adalah periode dingin yang berlangsung setelah “Periode Hangat” di Abad Pertengahan.

Melansir dari jeoleuro.com, istilah ini di perkenalkan oleh François E. Matthes pada tahun 1939. Hampir sama dengan zaman es, perubahan iklim yang fenomenal ini menyebabkan penurunan suhu di seluruh dunia. Pada saat itu, sungai dan laut membeku, orang-orang mati kelaparan, serta perluasan gletser menghancurkan beberapa kota yang ada di utara bumi.

Artikel ini akan membahas beberapa fakta tentang periode waktu yang jarang di dengar ini. Di kutip dari canadagooseoutletcheap.us.com/, berikut ini penjabarannya.

1. Penyebab utamanya masih belum di ketahui

pertama menurut Environmental History Resources, zaman es kecil berlangsung selama lebih dari 500 tahun (sekitar 1300 sampai 1850). Selama masa ini, ada dua periode yang sangat dingin, yang satu berlangsung dari 1300 hingga akhir 1400-an, dan yang lainnya mulai dari 1645 hingga pertengahan 1800-an.

Selama periode ini, suhu musim dingin rata-rata di Eropa dan Amerika Utara menjadi sekitar 2 derajat Celsius, jauh lebih dingin daripada suhu rata-rata di masa sekarang ini. Cuaca dingin itu sampai membuat Laut Baltik membeku dan es dari Arktik meluas ke wilayah yang ada di sekitarnya.

Selama 310 tahun, tidak ada kapal yang bisa berlayar ke Greenland. Banyak sungai besar di Eropa dan Amerika Utara juga membeku dengan hujan salju lebat yang berlangsung hingga musim semi. Bahkan, periode ini sampai membuat rakyat Inggris mengadakan “pameran es” di Sungai Thames selama musim dingin.

Ada banyak teori berbeda tentang pemicu zaman es kecil. Beberapa ilmuwan menyebut kurangnya bintik matahari selama periode ini, yang dalam prosesnya mengurangi radiasi matahari. Sehingga membuat suhu permukaan bumi menjadi lebih dingin.

Yang lain mengklaim kalau serangkaian letusan gunung berapi besar-besaran pada saat itu menjadi penyebabnya. Mereka berpendapat kalau letusan gunung berapi membuat partikel kecil yang di sebut aerosol memasuki udara. Aerosol ini memantulkan kembali radiasi matahari dari atmosfer bumi ke luar angkasa.

Sebenarnya, masih ada banyak teori tentang terjadinya zaman es kecil. Jika mengingat para ilmuwan dan sejarawan masih terus memperdebatkannya hingga hari ini.

2. Gletser yang meluas menghancurkan kota-kota di utara bumi

yang kedua saat iklim semakin mendingin, salah satu efek paling signifikan yang terjadi adalah peningkatan gletser. Tentunya, hal ini sangat kontras dengan iklim yang memanas saat ini. Yang justru menyebabkan pencairan gletser di seluruh dunia.

Selama zaman es kecil, sebagian gletser juga muncul di daerah Mediterania. Yang justru biasanya hangat termasuk Albania, Spanyol, Yunani, Turki, dan bahkan Maroko. Ada bukti kalau peningkatan gletser di wilayah Pegunungan Alpen dan Skandinavia benar-benar menghancurkan kota-kota yang ada di sana.