Kategori
Sains

Teori Sains yang Dikoreksi oleh Teori Sains Lainnya Apa Saja

Teori Sains yang Di koreksi oleh Teori Sains Lainnya Apa Saja

Teori Sains yang Di koreksi oleh Teori Sains Lainnya Apa Saja – Teori sains adalah sebuah gagasan atau hipotesa ilmiah yang telah mengalami pengujian berulang kali dan hasilnya nyaris selalu sama. Sebelum sebuah gagasan di naikkan sebagai teori, maka gagasan tersebut harus di mulai dari penelitian, uji coba, studi, pembentukan model, hingga hipotesis. Sudah sedemikian ketatnya prosedur yang di lakukan untuk menggagas sebuah teori, toh nyatanya masih ada beberapa teori sains yang akhirnya harus di koreksi.

024015800 1425014884 universe timeline - Teori Sains yang Dikoreksi oleh Teori Sains Lainnya Apa Saja

Teori geosentris yang akhirnya  Mengkoreksi oleh teori heliosentris

Sebuah gagasan teori yang menyatakan bahwa Bumi merupakan pusat alam semesta. Teori ini dalam mengagas oleh seorang astronom asal Yunani bernama Claudius Ptolemaeus dan Aristoteles. Bukan hanya seorang astronom, Claudius juga seorang ahli fisika dan matematika yang cukup di segani pada zamannya. Begitu juga dengan Aristoteles, di mana ia adalah seorang filsuf besar Yunani dan murid dari Plato. Namun, sains tentunya sangat terbuka dengan segala macam pembaharuan.

Sempat di lakukan dalam dunia medis lobotomi akhirnya di gantikan dengan obat-obatan yang lebih manusiawi

Melansir dari http://freedomclothingcollective.com/ dalam dunia kedokteran, teori lobotomi merupakan salah satu teori yang mungkin sangat dikenal, terutama dalam bidang penyembuhan penyakit otak. Mulai dari ayan, gangguan jiwa, dan halusinasi, dulunya di obati dengan cara lobotomi. Yang akan mencatat dalam Live Science, teori lobotomi di kemukakan oleh seorang dokter asal Swiss. Dokter bernama Gottlieb Burkhardt tersebut menilai bahwa gangguan jiwa dan halusinasi dapat di obati dengan cara melubangi kepala pasien. Praktik ini masih juga lakukan di dunia medis, namun saat para ilmuwan menemukan teori baru tentang pengobatan kejiwaan melalui metode obat antidepresan dan psikotropika.

Teori big bang secara tidak langsung merevisi teori kabut nebula

Immanuel Kant dan Piere Simon de Laplace pernah menggagas sebuah teori tentang pembentukan alam semesta, yakni teori kabut nebula. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta terbentuk dari sebuah kabut nebula yang sangat panas dan akhirnya dapat membentuk objek-objek angkasa. Namun, teori ini masih memiliki banyak celah dan mengundang banyak perdebatan yang tak terjawab.