Kategori
Kimia

Zat Kimia Sunscreen Buat Terumbu Karang Rusak

Zat Kimia Sunscreen Buat Terumbu Karang Rusak

Zat Kimia Sunscreen Buat Terumbu Karang Rusak, – Saat menyelam, menggunakan tabir surya (sunscreen) menjadi wajib dilakukan. Maklumlah, sinar matahari di laut sangat panas dan berisiko membuat kulit wajah terbakar. Namun demikian, bijaklah menggunakan tabir surya saat menyelam.

Dilansir dari laman Agen Judi Bola, Untuk itu, dalam upaya mendukung pelestarian biomarine laut di Indonesia, Komunitas Female Divers melakukan kegiatan membersihkan sampah di dalam laut dan menanam terumbu karang lewat kegiatan bertajuk ‘Lestari Lautku’.

Acara ini sendiri berlangsung di kawasan Pulau Pramuka, salah satu pulau utama di daerah Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.

Ketua Umum Komunitas Penyelam Profesional Perempuan Indonesia (KP3I) dan juga perwakilan dari Komunitas Female Divers, Mimi Amilia, menjelaskan, saat ini tingkat pencemaran laut akibat sampah dan kerusakan terumbu karang di Indonesia sudah mencapai titik krisis dan memprihatinkan.

“Selain disebabkan penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab dan pencemaran sampah di laut, perubahan iklim global yang memicu pengasaman dan pemanasan lautan juga semakin memperburuk kondisi terumbu karang. Sekitar 82 persen wilayah terumbu karang di Indonesia terancam rusak,” kata Mimi.

Satu di Antara Banyak Penyebab Kerusakan Terumbu Karang

Banyak hal yang dapat menyebabkan kerusakan terumbu karang di lautan. Beberapa di antaranya adalah penggunaan bom ikan atau pukat saat menangkap ikan, pencemaran sampah laut, hingga perubahan iklim global.

Tapi siapa sangka, ada dua zat kimia yang kerap digunakan oleh beberapa produk sunscreen yang ternyata dapat memberikan kontribusi kerusakan terumbu karang.

“Mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa pencemaran terumbu karang bisa juga diperburuk oleh kandungan zat kimia oxybenzone. Dan octinoxate, yang sering terdapat dalam produk sunscreen. Dengan kerjasama bersama komunitas Female Divers, kami ingin mengedukasi konsumen untuk memilih produk sunscreen yang tidak mengandung oxybenzone. Dan octinoxate,” kata Brand Manager Nivea Body, Sun and Crème, Firda Wanda.

Berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Archives of Environmental Contamination and Toxicology di tahun 2015 lalu, oxybenzone. Dan octinoxate memiliki berbagai dampak negatif bagi terumbu karang. Seperti tingkat mortalitas pertumbuhan karang, pemutihan karang, serta kerusakan genetika terhadap karang dan organisme lain.

Selain itu, kedua zat kimia tersebut juga berpotensi menyebabkan feminisasi ikan jantan. Dan meningkatkan penyakit reproduktif beragam jenis hewan laut, selain merubah perilaku neurologis beragam jenis ikan.

Untuk itu pihaknya berusaha meniadakan penggunaan dua zat kimia tersebut dalam semua produk sunscreen mereka berlaku efektif pada Januari 2021 nanti.

“Kami ingin mengajak konsumen untuk turut aktif mendukung upaya pelestarian laut. Seperti yang digerakkan komunitas Female Divers ini, dengan memilih produk sunscreen yang aman bagi terumbu karang. Dan turut berdisiplin menjaga kebersihan laut,” tutupnya.

Kategori
Kimia

Kimia Berbahaya dalam Vape

Kimia Berbahaya dalam Vape

Kimia Berbahaya dalam Vape – Penny Lukito Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut akan segera mengusulkan larangan penggunaan vape atau rokok elektrik. Hal ini bisa diwujudkan salah satunya melalui revisi PP Nomor 109 tahun 2012.

Penny mengungkapkan, ada beberapa fakta ilmiah yang sudah ditemukan BPOM sekaligus menjadi dasar usulan pelarangan. Ditemukan beberapa kimia mulai dari nikotin, propilen glikol, perisa, logam, karbonil, tobacco specific nitrosamines (TSNAs), hingga diethylene glycol (DEG).

Mari kita cek dampak buruk dari bahan kimia tersebut!

1. Nikotin

Nikotin adalah zat kimia yang bisa ditemukan dalam berbagai produk tembakau. Menurut analisa studi yang dipublikasi dalam Indian Journal of Medical and Paediatric Oncology paparannya secara langsung dapat menyebabkan iritasi, sensasi terbakar di mulut dan tenggorokan, mual, hingga meningkatkan metabolisme tubuh. Berbagai studi juga melihat efek nikotin terhadap otak bisa menyebabkan kanker dan kecanduan.

2. Propilen glikol

Dikutip dari situs resmi BPOM, propilen glikol adalah senyawa kimia yang diizinkan dipakai sebagai bahan tambahan pangan (BTP). Hanya saja penggunaannya harus sesuai dengan aturan asupan harian yang dapat diterima atau acceptable daily intake (ADI).

Menurut Healthline propilen glikol punya kadar toksisitas rendah oleh karena itu banyak dipakai di makanan hingga kosmetik. Namun bila dikonsumsi di luar batas wajar, laporan yang dipublikasi dalam jurnal Investigative Medicine High Impact Case Reports 2015 menyebut senyawa kimia ini dapat menyebabkan gagal ginjal.

3. Perisa

Tidak dijelaskan pasti perisa apa yang ditemukan oleh BPOM dalam produk vape yang ditelitinya. Namun ada laporan dalam penelitian lain di jurnal Scientific Reports 2019 bahwa perasa dalam vape bisa memengaruhi sel epitel di paru-paru.

“Studi baru kami menunjukkan bahwa bahan kimia ini dapat merusak silia, garis pertahanan pertama di paru-paru dengan mengubah ekspresi gen yang terkait dengan produksi dan fungsi silia,” jelas professor genetika lingkungan dan patofisiologi, Quan Lu dikutip dari Daily Mail.

4. Tobacco specific nitrosamine

Tobacco-specific nitrosamines dalam laporan di jurnal Carcinogenesis 1988 dideskripsikan sebagai kelompok senyawa karsinogen (penyebab kanker) yang ada di produk tembakau. Senyawa ini dihasilkan oleh nikotin dan alkaloid dari tembakau.

5. Karbonil

Karbonil adalah senyawa yang dihasilkan ketika liquid vape dipanaskan berubah menjadi uap. Menurut peneliti di Masonic Cancer Center, University of Minnesota, senyawa ini dapat menyebabkan kerusakan pada DNA. Hal yang sama disebut peneliti juga bisa ditemukan pada perokok biasa.

6. Diethylene glycol

Diethylene glycol atau DEG adalah senyawa tidak berwarna, tidak berbau, yang memiliki rasa manis. Biasanya senyawa ini dipakai pada cairan antibeku, oli rem, rokok, hingga obat-obatan. Bila dikonsumsi sembarangan DEG dapat menyebabkan keracunan yang bisa berujung pada gagal ginjal.

Kategori
Kimia

Perubahan kimia yang terjadi pada benda disekitar kita

Zat kimia yang sering kita ketemui

Perubahan kimia yang terjadi pada benda disekitar kita – Tidak banyak yang menyadari bahwa banyak hal yang terjadi di alam semesta ini akibat dari perubahan kimia.

Perubahan kimia ialah sebuah proses perubahan pada zat yang merupakan molekul kimia penyusunnya.

Sehingga terkadang menyebabkan perubahan fisik dan memicu munculnya zat baru. Karena itulah sifat perubahan kimia adalah tidak dapat diubah.

Lantaran adanya perubahan fisik dan molekul penyusunnya, perubahan kimia jelas berbeda dengan perubahan fisika. Pada umumnya perubahan kimia yang terjadi di alam sekitar ini disebabkan oleh proses pengaratan, pembakaran, fermentasi, pemasakan, pengenziman hingga pembusukan.

Ciri-Ciri Perubahan Kimia

Ada beberapa ciri-ciri perubahan kimia yang bisa diamati. Ciri-ciri ini menjadai unsur perbedaan perubahan kimia dan perubahan fisika. Berikut merupakan ciri-ciri perubahan kimia selengkapnya.

  • Terbentuk zat baru yang dihasilkan
  • Selain perubahan fisik, juga terjadi perubahan susunan molekulnya
  • Sifat partikel zat berbeda dengan sebelumnya
  • Bersifat ireversibel atau tidak dapat kembali ke bentuk sebelumnya
  • Bisa terjadi karena proses pembakaran, pengaratan, pembusukan, pemasakan dan pengenziman

Perubahan kimia yang terjadi pada benda disekitar kita

Besi Berkarat

Proses besi yang berkarat adalah salah satu bentuk perubahan kimia yang paling banyak terjadi di alam sekitar, seperti pagar besi depan rumah yang berkarat. Proses terbentuknya karat ini dalam perubahan kimia disebut sebagai oksidasi besi. Di mana rumus kimia besi (Fe) akan teroksidasi menjadi Fe2O3, sehingga fisik besi menjadi berubah dan berwarna kuning kecoklatan serta jauh lebih rapuh.

Kayu yang terbakar

Meskipun sederhana, sebetulnya kayu yang terbakar adalah perubahan kimia karena terjadinya pembakaran benda organik. Benda organik disebut juga sebagai hidrokarbon (CxHy) di mana seharusnya saat proses pembakaran sempurna, akan bereaksi dengan oksigen (O2) dan menghasilkan uap air (H2O) serta karbondioksida (CO2). Tetapi tidak ada yang namanya pembakaran sempurna sehingga hasilnya adalah abu karbon.

Metabolisme Makanan di Dalam Tubuh

Proses metabolisme makanan di dalam tubuh adalah sebuah perubahan kimia. Di mana makanan dan minuman ini melewati proses metabolisme yang sangat panjang sehingga membuat unsur kimia penyusunnya jadi pecah. Unsur kimia yang pecah itulah menjadi nutrisi dan diserap ke dalam tubuh. Misalkan saja nasi yang awalnya berupa pati/amilum alias karbohidrat kompleks (C6H10O5)n) akhirnya menjadi glukosa (C6H12O6).

Kembang Api yang Meledak

Ledakan warna-warni yang muncul saat kembang api meledak itu merupakan kombinasi berbagai unsur kimia seperti natrium (Na) yang berwarna kuning, barium (Ba) yang berwarna hijau sampai tembaga (Cu) yang berwarna biru. Warna-warni tersebut muncul saat atom mengalami eksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi kembali lagi ke tingkat energi dasar (ground state).