Kategori
Sains

Fakta Sains tentang Golongan Darah Manusia

Fakta Sains tentang Golongan Darah Manusia – Manusia memiliki tipe dan jenis darah yang berbeda-beda. Perbedaan jenis darah tersebut digolongkan ke dalam sebuah klasifikasi yang dinamakan golongan darah atau blood type. Secara umum, menurut http://jeoleuro.com/ golongan darah manusia dibagi menjadi 4 jenis, yakni A, B, AB, dan O.

2222650193 - Fakta Sains tentang Golongan Darah Manusia

Namun, jika diteliti lebih lanjut, golongan-golongan darah tersebut masih dibagi lagi berdasarkan rhesus (Rh) darahnya. Bahkan, ada jenis golongan darah yang dinilai sangat langka dan nyaris dianggap tidak ada. Yuk, kita ungkap fakta mengenai golongan darah manusia.

1. Sejarah pembagian golongan darah

Dilansir Britannica, pada awalnya seorang dokter asal Inggris bernama William Harvey menemukan sistem peredaran darah tertutup yang diamati dari hewan. Melansir dari https://103.55.38.71/ Ia menerbitkan tesis mengenai sirkulasi darah pada 1628 dan membuka peluang pada eksperimen transfusi darah pertama yang dilakukan pada hewan di tahun 1665.

Lalu pada 1667, ilmuwan bernama Richard Lower melakukan riset transfusi darah dari domba ke tubuh manusia. Selanjutnya, studi mengenai darah manusia berlanjut di Jerman pada 1875 oleh Profesor Leonard Landois. Ilmuwan Jerman tersebut mengungkap bahwa kegagalan transfusi diakibatkan oleh penggumpalan darah akibat perbedaan jenis darah.

Pada akhirnya, tepatnya 1901, ilmuwan Amerika bernama Karl Landsteiner menemukan bahwa darah manusia memiliki antigen, antibodi, dan senyawa khusus yang berlainan satu sama lain. Ia mengelompokkan beberapa jenis darah tersebut menjadi 4 golongan darah utama, yakni A, B, AB, dan O.

2. Golongan darah diklasifikasikan ke dalam kelompok yang lebih detail

Ternyata, golongan darah masih dibagi lagi berdasarnya rhesus darahnya. Menurut laman National Health Service, masing-masing dari empat jenis golongan darah yang ada memiliki Rh positif dan Rh negatif. Tujuan pengenalan klasifikasi ini untuk mengetahui antigen dalam darah manusia. Nah, apa yang dimaksud dengan rhesus darah?

Secara sederhana, rhesus (Rh) bisa diartikan sebagai protein yang menjadi antigen dan terdapat di permukaan sel darah merah. Jika darah seseorang memiliki faktor Rh, maka darahnya mengandung rhesus positif. Namun, jika tidak, maka golongan darah orang tersebut dikelompokkan sebagai rhesus negatif.

3. Golongan darah O+ menjadi yang terbanyak dan AB- menjadi yang paling langka

Dalam klasifikasi umum, golongan darah O+ menjadi golongan darah mayoritas di dunia dengan jumlah sebanyak 37 persen dari populasi, dicatat dalam American Red Cross. Sementara, golongan darah AB- menjadi jenis golongan darah paling sedikit, yakni 0,36 persen dari total populasi dunia.

Masih dalam laman yang sama, golongan darah pada anak juga sangat dipengaruhi dari golongan darah kedua orang tuanya. Ayah bergolongan darah O dan ibu bergolongan darah AB, misalnya, maka akan melahirkan anak dengan golongan darah A atau B. Oh ya, golongan darah O juga dianggap sebagai pendonor universal.

4. Pembagian golongan darah akan meminimalkan inkompatibilitas ABO

Dalam kasus darurat, golongan darah O bisa diberikan kepada orang dengan golongan darah berbeda. Itu sebabnya, golongan darah O dianggap sebagai pendonor universal. Di lain sisi, orang dengan golongan darah AB dianggap sebagai penerima universal karena bisa menerima darah dari golongan darah mana pun.

Akan tetapi, cara paling aman dan ideal dalam transfusi darah harus tetap dilakukan oleh golongan darah yang sama, baik itu pendonor maupun penerima. Jika transfusi darah dilakukan sembarangan, bisa berdampak fatal pada penerima karena sistem antibodi di tubuhnya bereaksi secara berlebihan.

Kategori
Sains

Teori Sains yang Dikoreksi oleh Teori Sains Lainnya Apa Saja

Teori Sains yang Di koreksi oleh Teori Sains Lainnya Apa Saja

Teori Sains yang Di koreksi oleh Teori Sains Lainnya Apa Saja – Teori sains adalah sebuah gagasan atau hipotesa ilmiah yang telah mengalami pengujian berulang kali dan hasilnya nyaris selalu sama. Sebelum sebuah gagasan di naikkan sebagai teori, maka gagasan tersebut harus di mulai dari penelitian, uji coba, studi, pembentukan model, hingga hipotesis. Sudah sedemikian ketatnya prosedur yang di lakukan untuk menggagas sebuah teori, toh nyatanya masih ada beberapa teori sains yang akhirnya harus di koreksi.

024015800 1425014884 universe timeline - Teori Sains yang Dikoreksi oleh Teori Sains Lainnya Apa Saja

Teori geosentris yang akhirnya  Mengkoreksi oleh teori heliosentris

Sebuah gagasan teori yang menyatakan bahwa Bumi merupakan pusat alam semesta. Teori ini dalam mengagas oleh seorang astronom asal Yunani bernama Claudius Ptolemaeus dan Aristoteles. Bukan hanya seorang astronom, Claudius juga seorang ahli fisika dan matematika yang cukup di segani pada zamannya. Begitu juga dengan Aristoteles, di mana ia adalah seorang filsuf besar Yunani dan murid dari Plato. Namun, sains tentunya sangat terbuka dengan segala macam pembaharuan.

Sempat di lakukan dalam dunia medis lobotomi akhirnya di gantikan dengan obat-obatan yang lebih manusiawi

Melansir dari http://freedomclothingcollective.com/ dalam dunia kedokteran, teori lobotomi merupakan salah satu teori yang mungkin sangat dikenal, terutama dalam bidang penyembuhan penyakit otak. Mulai dari ayan, gangguan jiwa, dan halusinasi, dulunya di obati dengan cara lobotomi. Yang akan mencatat dalam Live Science, teori lobotomi di kemukakan oleh seorang dokter asal Swiss. Dokter bernama Gottlieb Burkhardt tersebut menilai bahwa gangguan jiwa dan halusinasi dapat di obati dengan cara melubangi kepala pasien. Praktik ini masih juga lakukan di dunia medis, namun saat para ilmuwan menemukan teori baru tentang pengobatan kejiwaan melalui metode obat antidepresan dan psikotropika.

Teori big bang secara tidak langsung merevisi teori kabut nebula

Immanuel Kant dan Piere Simon de Laplace pernah menggagas sebuah teori tentang pembentukan alam semesta, yakni teori kabut nebula. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta terbentuk dari sebuah kabut nebula yang sangat panas dan akhirnya dapat membentuk objek-objek angkasa. Namun, teori ini masih memiliki banyak celah dan mengundang banyak perdebatan yang tak terjawab.

Kategori
Sains

Alasan Sains Mengapa Seseorang Bisa Takut Naik Pesawat Terbang

Alasan Sains Mengapa Seseorang Bisa Takut Naik Pesawat Terbang

Alasan Sains Mengapa Seseorang Bisa Takut Naik Pesawat Terbang – Di awal tahun ini, kita kembali berduka karena sebuah musibah terjadi, yakni jatuhnya pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta–Pontianak. Menurut berita yang ditulis oleh IDN Times pada hari yang sama, pesawat dengan nomor penerbangan SJY 182 ini diduga mengalami kecelakaan dan jatuh di laut sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Meskipun pesawat terbang masih termasuk moda transportasi paling aman di dunia nyatanya.

5d7a070032efd - Alasan Sains Mengapa Seseorang Bisa Takut Naik Pesawat Terbang

Aviophobia

Melansir dari http://thesunshineundergroundofficial.com/  menurut laman Medical News Today, ada sebuah fobia atau ketakutan berlebih terhadap pesawat terbang, yakni aviophobia. Fobia ini merupakan ketakutan seseorang untuk terbang atau menggunakan pesawat terbang. Secara umum, fobia terbang ini menjadi salah satu penyebab yang paling umum mengapa seseorang takut untuk menggunakan pesawat terbang. Biasanya, dalam tingkatan yang parah, penderita bisa berkeringat deras, gemetar, mual, pusing yang parah, hingga pingsan.
Pengaruh media

Ketakutan akan sesuatu bisa di dapat dari mana saja, salah satunya media. Beberapa media memang kerap memberitakan mengenai kecelakaan pesawat terbang secara berlebihan, bahkan sampai membuat trauma orang lain. Laman Anxiety Coach mencatat bahwa media bisa membentuk seseorang menjadi pribadi yang mudah cemas akan sesuatu.

Memiliki pengalaman buruk dengan pesawat terbang

Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Ya, pepatah itu memang benar adanya. Itu sebabnya, ada banyak orang yang mungkin akan mengalami trauma jika mereka pernah mengalami kejadian tidak mengenakkan dengan pesawat terbang. Mungkin di masa lalu mereka pernah mengalami turbulensi hebat yang cukup menakutkan.

Ilmuwan bernama Dave Carbonell, Ph.D. menyatakan bahwa kasus-kasus ketakutan berlebih saat terbang bisa di akibatkan pengalaman buruk di masa lalu yang terakumulasi menjadi sebuah trauma dalam pikiran seseorang.

Memiliki ketakutan akan ketinggian

Mungkin ada banyak orang di dunia ini yang takut akan ketinggian. Namun, takut dalam batasan wajar adalah hal normal. Akan tetapi, ketakutan ekstrem pada ketinggian (acrophobia) bisa mengganggu hidup seseorang jika ia akan menggunakan pesawat terbang sebagai moda transportasinya.

Kategori
Sains

2 Teori Sains yang Dikoreksi oleh Teori Sains Lainnya, Apa Saja?

2 Teori Sains yang Dikoreksi oleh Teori Sains Lainnya, Apa Saja?

2 Teori Sains yang D’koreksi oleh Teori Sains Lainnya, Apa Saja? – Teori sains adalah sebuah gagasan atau hipotesa ilmiah yang telah mengalami pengujian berulang kali dan hasilnya nyaris selalu sama. Sebelum sebuah gagasan menaikkan sebagai teori, maka gagasan tersebut harus mulai dari penelitian, uji coba dan pembentukan model, hingga hipotesis.

Sudah sedemikian ketatnya prosedur yang terbuat untuk menggagas sebuah teori, toh nyatanya masih ada beberapa teori sains yang akhirnya harus d’koreksi. Teori-teori sains itu d’revisi oleh teori sains baru yang lebih valid.

1. Teori geosentris yang akhirnya dikoreksi oleh teori heliosentris

Melansir dari https://aeacap.org/ teori geosentris adalah sebuah gagasan teori yang menyatakan bahwa Bumi merupakan pusat alam semesta.

Bukan hanya seorang astronom, Claudius juga seorang ahli fisika dan matematika yang cukup terkenal pada zamannya. Begitu juga dengan Aristoteles, ia adalah seorang filsuf besar Yunani dan murid dari Plato.

Namun, sains tentunya sangat terbuka dengan segala macam pembaharuan. Teori geosentris atau geosentrisme tidak lagi menggunakan sebagai pijakan sains setelah muncul teori baru yang lebih valid, yakni teori heliosentris.

2. Sempat dilakukan dalam dunia medis, lobotomi akhirnya digantikan dengan obat-obatan yang lebih manusiawi

Dalam dunia kedokteran, teori lobotomi merupakan salah satu teori yang mungkin sangat terkenal, terutama dalam bidang penyembuhan penyakit otak. Mulai dari ayan, gangguan jiwa, dan halusinasi, dulunya mengobati dengan cara lobotomi.

Tercatat dalam Live Science, teori lobotomi d’kemukakan oleh seorang dokter asal Swiss pada 1880 silam. Dokter bernama Gottlieb Burkhardt tersebut menilai bahwa gangguan jiwa dan halusinasi dapat terobati dengan cara melubangi kepala pasien.

Praktik ini masih berjalan pada dunia medis hingga 1950-an, saat para ilmuwan menemukan teori baru tentang pengobatan kejiwaan melalui metode obat antidepresan dan psikotropika.

Hingga kasus lobotomi terhentikan, paling rendah ada sekitar 50.000 praktik lobotomi di Amerika Serikat. Bagi kebanyakan pasien, lobotomi justru membawa dampak yang lebih buruk, yakni menurunnya kemampuan pasien dalam melakukan sesuatu.

Kategori
Sains

Jawaban Sains: Menyingkap Misteri Segitiga Bermuda!

Jawaban Sains: Menyingkap Misteri Segitiga Bermuda!

Jawaban Sains: Menyingkap Misteri Segitiga Bermuda! – Banyak orang yang menghubungkan tragedi ini dengan hal-hal mistis. Bahkan, ada yang percaya bahwa Segitiga Bermuda adalah jalan menuju dunia lain.

Namun, bagaimana sains menanggapi hal tersebut? Apakah kejadian-kejadian aneh di sana memang disebabkan oleh kekuatan supe-rnatural? Apa benar Segitiga Bermuda adalah markas alien?

Dilansir laman https://slotpragmatic.asia, Kali ini sains berusaha menjawab secara gamblang dan objektif sesuai dengan realita yang ada. Yuk, disimak!

1. Ada disinformasi mengenai Segitiga Bermuda yang sudah terlanjur dipercaya banyak orang

Hampir semua ilmuwan dan akademisi sepakat bahwa Segitiga Bermuda tak ubahnya dengan wilayah lain di muka Bumi. Kawasan tersebut merupakan kawasan perairan lepas pantai dengan keanekaragaman hayati di dalamnya.

Studi juga mengungkap bahwa informasi yang didapatkan mengenai kabar di Segitiga Bermuda juga sangat bervariasi, tergantung media mana yang kita baca. Nah, jika sudah begini, kita akan sangat kesulitan untuk mendapatkan informasi yang benar-benar akurat mengenai kejadian “mistis” yang ada di Segitiga Bermuda.

Bahkan, bukan tidak mungkin terdapat disinformasi dalam hal ini. Penyampaian informasi mengenai Segitiga Bermuda sengaja dibesar-besarkan untuk menarik minat dari banyak orang. Padahal, kalangan ilmuwan justru mendapati hal-hal yang wajar di kawasan berbahaya tersebut.

2. Awal mula munculnya sebutan Segitiga Bermuda

Jika ditanya siapa yang harus bertanggung jawab atas kehebohan mengenai berita Segitiga Bermuda, maka orang tersebut pastilah Vincent Gaddis, seorang paranormal sekaligus penulis populer mengenai cerita-cerita fiksi dan misteri.

Ia pertama kali menggunakan istilah Bermuda Triangle dalam majalah berjudul Argosy yang diterbitkan pada 1964 lalu di Amerika Serikat.

Nah, rupanya, kesuksesan Vincent dalam meramu cerita fiksi sangat berpengaruh pada ketenaran cerita Segitiga Bermuda yang telah ia ciptakan sebelumnya. Buktinya, seorang fanatik paranormal bernama Charles Berlitz juga sukses menerbitkan buku berjudul The Bermuda Triangle pada 1974.

3. Memang ada beberapa kecelakaan di sana, namun kisah dan jumlahnya terlalu dilebih-lebihkan

Di wilayah Segitiga Bermuda pernah beberapa kali terjadi kecelakaan yang konon katanya misterius dan tak terungkap. Salah satu kejadian misterius adalah hilangnya kapal kargo Amerika Serikat bernama USS Cyclops pada Maret 1918.

Kapal besar tersebut membawa 300 awak kapal dan 10 ribu ton perbekalan di dalamnya. Ya, USS Cyclops tercatat telah dinyatakan tenggelam tanpa panggilan darurat.

Ada juga kisah tentang lenyapnya awak kapal Mary Celeste pada 1872 yang konon bersinggungan dengan hal-hal mistis dan supernatural. Pada 1952 juga pernah diberitakan bahwa penerbangan British York yang mengangkut 33 penumpang menghilang secara misterius di kawasan Segitiga Bermuda.

4. Penjelasan sains mengenai kecelakaan di Segitiga Bermuda

Semua kejadian aneh dan kecelakaan yang terjadi di Segitiga Bermuda dapat dijelaskan secara ilmiah. Salah satu peristiwa yang menghebohkan publik pada era 1800-an adalah hilangnya awak kapal Mary Celeste. Padahal, kapal dalam kondisi utuh dan baik-baik saja. Rupanya, ilmuwan sudah memecahkan misteri yang pernah menghebohkan dunia ada abad ke-19 tersebut.

Seorang ilmuwan dari University College London telah membuat studi dan penelitian yang mendalam mengenai hilangnya awak kapal Mary Celeste. Andrea Sella, seorang doktor sekaligus fisikawan telah bereksperimen mengenai kapal Mary Celeste dan dihasilkan kesimpulan ilmiah bahwa kapal pernah mengalami ledakan uap alkohol.

5. Jadi, bagaimana kesimpulannya?

Ada beberapa kesimpulan ilmiah yang mampu menjawab dan menyingkap misteri Segitiga Bermuda yang selama ini dipercaya sebagai wilayah supernatural, yakni:

Kawasan Segitiga Bermuda adalah kawasan yang sama saja dengan kawasan lainnya yang ada di belahan dunia mana pun. Banyak ilmuwan dan akademisi yang sudah mengonfirmasi akan hal ini.Istilah Bermuda Triangle justru dipopulerkan oleh seorang penulis paranormal asal Amerika Serikat pada 1964.

Kejadian dan kecelakaan yang terjadi di Segitiga Bermuda cenderung dibesar-besarkan dan dibumbui oleh media, sehingga mengaburkan beberapa fakta yang ada. Buktinya, jumlah kecelakaan di Segitiga Bermuda masih sangat sedikit dibandingkan jumlah kecelakaan di wilayah lain.

Semua kecelakaan yang terjadi di Segitiga Bermuda dapat dijelaskan secara ilmiah dan mendasar. Semuanya itu juga tidak berkaitan dengan hal-hal mistis sama sekali.

Badai laut juga kerap terjadi dan akan mengakibatkan munculnya gelombang tsunami di tengah lautan lepas. Nyatanya, cuaca ekstrem seperti ini juga sering kali muncul di wilayah -wilayah lautan lainnya. So, belajarlah untuk berpikir cerdas dan kritis. Jangan mudah untuk menyimpulkan sesuatu tanpa data dan kajian ilmiah yang jelas.

***

Itulah beberapa jawaban dan penjelasan dari sains mengenai misteri yang ada di Segitiga Bermuda. Semoga penjelasan sains tadi dapat membuatmu terbuka dan menambah pemahaman baru terhadap objektivitas, ya!

Kategori
Sains

Apa yang Membuatmu Ingin Melakukan Perjalanan Waktu?

Apa yang Membuatmu Ingin Melakukan Perjalanan Waktu?

Apa yang Membuatmu Ingin Melakukan Perjalanan Waktu? – Perdebatan mengenai kemungkinan dilakukannya perjalanan waktu memang menjadi pembahasan sains yang seru sekaligus membingungkan. Secara teori pengetahuan, banyak ilmuwan mengatakan bahwa perjalanan waktu sangat logis dan memungkinkan untuk dilakukan.

Dalam sains, rupanya terdapat beberapa alasan logis mengapa seseorang ingin melakukan perjalanan waktu. Dikutip dari laman http://downloadjoker123.org, Jika boleh berandai-andai, kira-kira alasan ilmiah apa, ya yang bisa membuat seseorang mau melakukan perjalanan waktu yang penuh risiko? Ini lima jawabannya menurut sains. Yuk, disimak!

1. Penasaran dengan kejadian di masa lampau

Ada banyak orang ingin kembali ke masa lalu karena mereka sangat penasaran bagaimana kehidupan di masa lalu itu berjalan. Uniknya, ada sebuah penelitian yang mengungkap bahwa mayoritas dari orang Amerika berusia produktif ingin kembali ke masa lalu.

Nah, dalam studi tersebut tersingkap bahwa sebagian besar orang yang sudah menginjak usia lanjut, justru tidak berminat untuk kembali ke masa lalu. Namun, sebagian besar orang yang berusia produktif justru sangat menginginkannya dengan alasan sangat penasaran bagaimana kehidupan di masa lalu itu.

Sepertinya kalangan usia lanjut atau generasi Baby boomers terbukti memegang teguh prinsip hidup untuk menjalaninya di masa sekarang. Berbeda dengan kalangan Millennials dan Gen Z, di mana mereka sangat antusias terhadap sesuatu yang baru, sekali pun itu tidak masuk akal. Kalau Anda bagaimana? Maukah Anda kembali ke masa lalu?

2. Memperbaiki kesalahan di masa lalu

Kesalahan yang pernah kita lakukan di masa lampau mungkin masih kita sesali hingga saat ini. Yup, nyatanya tidak mudah untuk melupakan kesalahan yang pernah kita lakukan di masa lalu, apalagi jika kesalahan tersebut merupakan kesalahan fatal. Kira-kira kejadian ini mirip seperti film The Time Machine yang dirilis oleh Warner Bros. Pictures pada 2002 lalu.

Tahukah Anda , bahwa perjalanan waktu – meskipun itu mustahil – merupakan harapan dan angan-angan kuat dari banyak orang di dunia? Ya, National Geographic menjelaskan mengapa hal mustahil tersebut sangat diharapkan oleh semua orang di muka Bumi ini. Selain rasa penasaran manusia terhadap perjalanan waktu, keinginan kuat untuk memperbaiki kesalahan juga menjadi salah satu alasan mengapa manusia tergila-gila dengan mesin waktu.

Hal ini sekaligus membuktikan bahwa ada banyak orang di dunia ini “tidak” benar-benar hidup di masa sekarang. Banyak dari mereka yang pikiran dan jiwanya melayang entah di zaman apa. Pertanyaannya: Apakah harapan manusia terhadap mesin waktu benar-benar bisa terwujud?

3. Mengubah nasib

Jika ada mesin waktu yang dapat menghubungkan antara lorong masa lalu dengan masa kini, mungkin mesin tersebut sudah dijadikan rebutan oleh banyak orang. Salah satu alasan mereka melakukan perjalanan waktu tentu untuk mengubah nasib mereka di waktu yang berbeda.

Namun, sayangnya hampir semua ilmuwan menyanggah akan hal ini. Jika perjalanan waktu ke masa lalu saja dianggap begitu mustahil, apalagi jika harus mengubah nasib seseorang. Dalam sains, jika beberapa variabel saling berbenturan dan menimbulkan kejadian di luar logika, maka kejadian tersebut masuk dalam kategori paradoks.

Nah, bagaimana menurutmu? Apakah nasib seseorang di masa yang berbeda bisa diubah sesuai dengan keinginannya sendiri? Sepertinya, hal ini masih bersifat rancu karena dianggap mengakali kehidupan. Setidaknya, begitulah anggapan dari banyak ilmuwan di dunia.

4. Mengubah dunia

Bagi sebagian orang yang sangat ambisius, perjalanan waktu bisa digunakan untuk mengubah dunia. Mereka dapat menguasai pasar saham; menang dalam peperangan; menguasai sumber daya alam; dan lain sebagainya yang sesuai dengan cita-cita mereka. Kalangan akademisi justru beranggapan bahwa jika mesin waktu jatuh ke tangan orang-orang seperti itu, maka dunia bisa dalam kekuasaan mereka.

Nah, jika memang dana dan ilmu yang disiapkan cukup untuk menciptakan mesin waktu, apakah mungkin perjalanan waktu bisa ada di masa yang akan datang? Fisikawan Paul Davies, dalam bukunya berjudul How to Build a Time Machine menjelaskan bahwa sesuai dengan relativitas Einstein, perjalanan waktu ke masa lalu dan masa depan itu dimungkinkan.

Buku yang ditulis oleh fisikawan asal Inggris tersebut juga menyiratkan bahwa dengan relativitas, sebuah alur perjalanan waktu dapat terbentuk dengan sebuah kemungkinan yang hampir pasti. Namun, dalam perjalanan waktu, dipastikan juga terdapat perubahan dalam dunia ini. Yup, terima atau tidak, dunia akan berubah-ubah tak menentu jika mesin waktu sudah diciptakan.

5. Lari dari kenyataan saat ini

Terdengar berlebihan dan sarkas, ya? Namun, menurut sains hal ini dimungkinkan, lho. Bisa saja seseorang yang sudah tidak tahan dengan kondisinya saat ini, lalu ia berusaha melarikan diri jauh ke masa lalu atau ke masa depan. Faktanya, justru hal seperti inilah yang dianggap berbahaya bagi kehidupan.

Bagaimana jadinya jika seorang penjahat melarikan diri ke zaman yang berbeda? Tentu urusannya akan menjadi semakin pelik dan bisa saja orang-orang mulai menyesali dampak dari keberadaan mesin waktu. Stephen Hawking pernah menjelaskan mengenai studinya tentang ruang dan waktu. Ia menyatakan bahwa jika pun mesin waktu ada, maka akan tercipta dimensi yang berbeda pula dengan dimensi dunia saat ini.

Kesimpulannya bisa terbagi menjadi dua bagian besar. Pertama, dimensi yang berbeda tidak akan menimbulkan efek apa pun bagi dimensi dunia saat ini. Kedua, ketiadaan perbedaan dimensi justru akan merusak apa yang sudah ada sekarang. Nah, jika para ilmuwan saja masih saling berbeda pendapat, ada baiknya Anda tak perlu memusingkan mengenai perjalanan waktu, oke?

Kategori
Sains

Beberapa Hewan Ini Sanggup Hidup di Lingkungan yang Ekstrem

Beberapa Hewan Ini Sanggup Hidup di Lingkungan yang Ekstrem

Beberapa Hewan Ini Sanggup Hidup di Lingkungan yang Ekstrem, – Memang tidak semua orang bisa beradaptasi dengan baik dengan suhu dingin yang ekstrem. Apalagi bagi mereka yang tinggal di negara dua musim. Namun tahukah Anda bahwa ada hewan yang bisa beradaptasi dengan baik di suhu dingin yang ekstrem?

Ya, di dunia ini ada beberapa hewan yang mampu hidup dan bertahan dengan baik di suhu ekstrem.

Apa definisi hewan yang kuat menurut kamu? Hewan yang punya badan besar seperti gajah? Atau hewan bertaring tajam seperti singa, dan buaya yang bisa memburu mangsa dengan cepat? Tidak dipungkiri, ketiga hewan di atas memang kuat. Tapi kadang, kekuatan tidak melulu soal fisik.

Biasanya sebagian besar amfibi cukup sensitif terhadap dingin, tapi katak kayu berbeda. Ketika merespon udara dingin, tubuh katak kayu akan membanjiri tubuhnya dengan krioprotektan yang membantu menjaga agar katak tidak membeku. Lalu menumpuk urea di jaringan hati mereka untuk mengubah glikogen menjadi glukosa.

Beruang air atau tardigrade

Meski namanya beruang air, tapi hewan ini sebenarnya bukan beruang. Disebut beruang air, karena bentuknya memang mirip beruang jika kamu melihatnya melalui mikroskop elektron. Beruang air atau yang juga dikenal dengan nama tartigrade adalah hewan super mungil dengan panjang 0,04 inchi.

Hewan ini ada di mana-mana, dan memiliki lebih dari 1.200 spesies. Tapi yang luar biasa dari hewan ini bukanlah jumlahnya yang banyak, melainkan kemampuan mereka bertahan hidup. Tardigrade bisa hidup tanpa makan dan minum selama beberapa dekade.

Kehebatan lainnya, tardigrade juga bisa hidup di suhu super dingin -273 derajat celcius atau suhu super panas 150 derajat celcius. Saking kuatnya, para astronom NASA bahkan pernah mengirim hewan super mungil ini ke luar angkasa, dan kembali dalam keadaan hidup.

Cacing Pompeii

Ada banyak hal yang aneh dari cacing ini. Pertama, adalah namanya. Karena nama cacing ini terinspirasi dari sebuah kota besar yang hancur karena letusan gunung Vesuvius, yaitu Pompeii. Namun tidak seperti warga kota Pompeii yang berubah jadi batu, cacing Pompeii justru sangat kuat menahan panas.

Percaya atau tidak, di saat tangan manusia melepuh karena suhu 80 derajat celcius, cacing Pompeii justru bertahan tanpa kepanasan. Rahasianya ternyata adalah bakteri misterius yang menyelimuti tubuhnya, membuat cacing terlindung dari logam berat yang dihasilkan oleh ventilasi hidrotermal di dasar Pasifik.

Beruang kutub

Tidak seperti tiga hewan di awal yang berukuran mini, beruang kutub jelas merupakan raksasa. Beruang jantan bisa mencapai panjang tiga meter dengan berat 600 kg. Beda dengan beruang hitam, beruang kutub hidup di Arktik, di mana suhu rata-rata bisa mencapai -29 derajat fahrenheit selama musim dingin karena matahari tidak pernah terbit.

Karena tinggal di tempat super dingin, hewan raksasa ini dianugerahi dengan bulu super tebal yang berfungsi sebagai mantel. Seolah belum cukup, beruang kutub juga memiliki lapisan lemak setebal 4,5 inci di bawah kulitnya agar mereka tetap hangat bahkan di suhu yang sanggup membuat manusia membeku kedinginan.

Kategori
Science Chemistry

Anda Harus Tahu Prinsip dan Karakter Sains

Anda Harus Tahu Prinsip dan Karakter Sains

Anda Harus Tahu Prinsip dan Karakter Sains, – Sains atau science diambil dari kata scientia, sebuah kata latin yang bermakna pengetahuan. Pada dasarnya, sains merupakan keilmuan alam yang dapat diamati, diteliti, dan dirumuskan melalui sebuah pengamatan dan penalaran.

Jadi, seluruh objek atau materi fisik dan nonfisik yang ada di alam semesta, yang dapat dijabarkan melalui pemikiran, maka hal tersebut sudah termasuk sains.

Materi fisik dapat berupa semua benda-benda yang dapat kita lihat di mana saja, termasuk objek terjauh di alam semesta seperti bintang, galaksi, dan lain sebagainya.

Sedangkan, nonfisik merupakan pikiran, psikologi, energi, dan Daftar SBOBET WAP segala hal yang tak tampak oleh indra namun dapat dijabarkan ke dalam sebuah rumusan ilmiah.

Nah, rupanya sains memiliki beberapa prinsip dan karakter, lho. Karakter dan prinsip tersebut memang diperlukan untuk memisahkan antara sains dengan kaidah keilmuan yang lain. Kira-kira apa saja, ya? Yuk, belajar tentang sains.

1. Sains harus rasional

Jurnal sains berjudul Rationality and Science yang pernah diterbitkan oleh Oxford University mencatat bahwa sains dan rasionalitas adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.

Itu sebabnya sains bisa didapatkan melalui pemikiran yang menggunakan nalar secara logis. Prinsip dan karakter ini juga menjadikan sains sebagai sebuah kaidah keilmuan yang pasti, alias bukan takhayul.

Rasionalitas merupakan aspek sentral yang dijadikan pijakan dalam dunia sains. Pertanyaan-pertanyaan yang ada di alam, baik di sekitar kita maupun di alam semesta, harus dicari jawabannya serasional mungkin.

Sebab, pada dasarnya, sains harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.

2. Sains harus bersifat akumulatif

Harus Anda ketahui bahwa hipotesa dan teori sains itu bisa saja salah, meskipun digagas oleh seorang ilmuwan besar. Itu sebabnya sains harus dapat bersifat akumulatif.

Artinya, sains harus terbuka dengan segala kemungkinan yang ada. Teori atau hipotesa terbaru harus bisa menyempurnakan teori dan hipotesa sains yang lama.

Pasti Anda tahu tentang teori relativitas yang terkenal dari Einstein, bukan? Nah, teori tersebut secara tidak langsung telah menyempurnakan teori sebelumnya, yakni teori yang digagas oleh Isaac Newton.

Bukan berarti Newton salah, namun dalam perkembangannya, ada beberapa hal yang harus ditambahkan untuk menambal lubang-lubang yang sebelumnya tidak terjawab.

3. Sains harus objektif

Objektif berarti sesuai dengan fakta tanpa dipengaruhi oleh pandangan pribadi. Dalam hal ini, sains tidak boleh menutupi fakta yang ada, apalagi sampai mengubah fakta-fakta di lapangan.

Jika pun ada pendapat atau pandangan pribadi, maka pendapat tersebut juga harus didasarkan pada prinsip dan karakter sains yang ada.

Bagaimana cara mempertahankan supaya sains tetap objektif? Laman Stanford mencatat bahwa objektivitas dapat dihasilkan dari komitmen para ilmuwan yang harus selalu jujur dalam mencari dan mengemukakan data-data empiris.

Perdebatan mungkin bisa muncul dalam dunia sains, namun nilai-nilai dan prinsip objektivitas akan membawa pada sebuah kesimpulan sahih yang dapat dipertanggung jawabkan.

4. Sains juga wajib bersikap netral dan tidak politis

Dalam hal prinsip, sains harus dapat menunjukkan bahwa segala yang digagas olehnya adalah netral dan murni ilmu pengetahuan.

Sains bukanlah sebuah keilmuan yang dapat dijadikan propaganda politis bagi siapa pun. Itu sebabnya sains wajib bersikap netral dan tidak bersifat politis terhadap siapa atau apapun.

Sikap netral dibutuhkan supaya kesimpulan yang digagas dalam sebuah penelitian tidak bersifat bias, serta tidak condong memihak pada satu sisi saja.

Itu sebabnya, sangat jarang para ilmuwan melibatkan dirinya dalam sebuah pusaran politik karena pada dasarnya mereka adalah peneliti yang dituntut untuk netral.

5. Sains harus dapat dibuktikan secara empiris

Selain rasional dan objektif, sains juga harus dapat dibuktikan secara empiris. Pembuktian ini hanya bisa didapatkan melalui pengamatan, eksperimen, studi, dan penelitian yang mendalam akan suatu hal.

Setelah pengamatan empiris tersebut dilakukan, maka seorang ilmuwan dapat membentuk sebuah model dasar yang bisa dijadikan panduan dalam membuat hipotesis.

Laman sains Live Science menulis bahwa semua teori dan hipotesis sains yang ada di dunia ini harus melalui sebuah tahapan pembuktian empiris.

Itu sebabnya, penelitian dan studi mendalam wajib dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui dan menyimpulkan tentang sebuah pertanyaan ilmiah.

Tanpa pembuktian empiris, sains akan cenderung sulit untuk diterima dan bahkan bisa dituduh sebagai bagian dari pseudosains (ilmu semu).

***

Itulah dasar dalam prinsip dan karakter sains yang harus Anda ketahui. Bagaimana? Apa Anda juga tertarik mempelajari sains lebih dalam lagi?

Kategori
Science Chemistry

Teori Sains yang Dikoreksi oleh Teori Sains Lain

Teori Sains yang Dikoreksi oleh Teori Sains Lain

Teori Sains yang Dikoreksi oleh Teori Sains Lain, – Teori sains adalah sebuah gagasan atau hipotesa ilmiah yang telah mengalami pengujian berulang kali dan hasilnya nyaris selalu sama.

Sebelum sebuah gagasan dinaikkan sebagai teori, maka gagasan tersebut harus dimulai dari penelitian, uji coba, studi, pembentukan model, hingga hipotesis.

Nah, kira-kira teori sains apa saja ya, yang pernah dikoreksi oleh teori sains yang lebih baru? Mengapa teori yang baru bisa menggantikannya? Yuk, disimak!

1. lobotomi

Dalam dunia kedokteran, teori lobotomi merupakan salah satu teori yang mungkin sangat dikenal, terutama dalam bidang penyembuhan penyakit otak. Mulai dari ayan, gangguan jiwa, dan halusinasi, dulunya diobati dengan cara lobotomi.

Dicatat dalam Live Science, teori lobotomi dikemukakan oleh seorang dokter asal Swiss pada 1880 silam. Dokter bernama Gottlieb Burkhardt tersebut menilai bahwa gangguan jiwa dan halusinasi dapat diobati dengan cara melubangi kepala pasien.

Praktik ini masih dilakukan di dunia medis hingga 1950-an, di saat para ilmuwan menemukan teori baru tentang pengobatan kejiwaan melalui metode obat antidepresan dan psikotropika.

Hingga kasus lobotomi dihentikan, sedikitnya ada sekitar 50.000 praktik lobotomi dilakukan di Amerika Serikat. Bagi kebanyakan pasien, lobotomi justru membawa dampak yang lebih buruk, yakni menurunnya kemampuan pasien dalam melakukan sesuatu.

2. Teori fisi

Bagaimana asal mula Bulan terbentuk? Pada era 1800-an sebuah teori tentang pembentukan Bulan pernah digagas oleh George Darwin. Teori yang dinamakan teori fisi ini menyatakan bahwa Bulan terbentuk akibat hempasan dari planet Bumi.

Hempasan tersebut terjadi karena Bumi pada saat itu berputar sangat cepat dan melontarkan bagian besarnya ke luar Bumi, yang akhirnya menjadi Bulan. Namun, teori ini memiliki banyak kelemahan.

Bagaimana pun, unsur-unsur Bulan jelas sangat berbeda dengan unsur Bumi. Bukti tersebut diperkuat pada 1969 silam saat Neil Armstrong membawa beberapa batuan dan tanah Bulan ke Bumi untuk diteliti.

Kini, teori yang lebih baru digagas untuk mengungkap bagaimana Bulan terbentuk di masa purba. Laman Space mencatat bahwa teori tubrukan besar lebih masuk akal dan dapat di teliti jejak-jejaknya.

Pembentukan Bulan di masa purba juga terjadi hampir bersamaan dengan pembentukan Bumi. Akibat tubrukan besar tersebut, unsur-unsur Bulan menjadi tidak sama dengan unsur planet Bumi.

Namun, apakah kejadian tersebut melibatkan bagian Mars atau Venus, itu yang masih diteliti oleh para ilmuwan.

3. Teori sekelas Newton

Bukan berarti teori Newton salah, lho. Hanya saja, Einstein tidak sependapat dengan Newton berkaitan dengan konsep ruang dan waktu. Di sini, teori Einstein justru menggenapi teori-teori sebelumnya, salah satunya teori milik Newton.

Secara sederhana, Einstein menganggap bahwa alam semesta itu dinamis, karena adanya ruang dan waktu yang dinamis dan relatif. Sedangkan Newton menganggap bahwa ruang dan waktu itu bersifat statis.

Bisa dibilang gagasan Newton mengenai gravitasi juga digunakan oleh Einstein dalam mengembangkan gagasannya mengenai ruang dan waktu. Hanya saja, teori Einstein dapat menjabarkan konsep-konsep tertentu dengan sangat detail.

Teori relativitas Einstein juga menjadi dasar bagi pengembangan teori selanjutnya, yang digunakan oleh ilmuwan modern lain, semisal Stephen Hawking.

Relativitas inilah yang menjabarkan tentang mekanika kuantum, distorsi ruang waktu, kecepatan cahaya, hingga konsep perjalanan waktu.

4. Teori geosentris

Teori geosentris adalah sebuah gagasan teori yang menyatakan bahwa Bumi merupakan pusat alam semesta. Teori ini digagas oleh seorang astronom asal Yunani bernama Claudius Ptolemaeus dan Aristoteles.

Bukan hanya seorang astronom, Claudius juga seorang ahli fisika dan matematika yang cukup disegani pada zamannya. Begitu juga dengan Aristoteles, di mana ia adalah seorang filsuf besar Yunani dan murid dari Plato.

Namun, sains tentunya sangat terbuka dengan segala macam pembaharuan. Teori geosentris atau geosentrisme tidak lagi digunakan sebagai pijakan sains setelah muncul teori baru yang lebih valid, yakni teori heliosentris.

Meskipun jarak waktu di antara kedua teori tersebut cukup jauh, nyatanya memang dibutuhkan waktu lama untuk menganalisa bagaimana konsep tentang Tata Surya itu. Terlebih pada saat itu belum ada teknologi canggih seperti saat ini.

Universe Today dalam lamannya menyebutkan bahwa teori heliosentris yang dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus tersebut, telah mengubah pandangan sains secara masif. Pada abad ke-16, di mana sains mulai memainkan peranan penting, teknologi masih jauh dari kata canggih.

Namun, terbukti hingga kini, bahwa Bumi memang bukanlah pusat dari Tata Surya. Faktanya, Bumi hanyalah planet yang sama dengan planet-planet lainnya yang mengelilingi Matahari sebagai bintang terbesar di Tata Surya.

5. Teori big bang

Pada era 1700-an Immanuel Kant dan Piere Simon de Laplace pernah menggagas sebuah teori tentang pembentukan alam semesta, yakni teori kabut nebula.

Teori ini menyatakan bahwa alam semesta terbentuk dari sebuah kabut nebula yang sangat panas dan akhirnya dapat membentuk objek-objek angkasa.

Namun, teori ini masih memiliki banyak celah dan mengundang banyak perdebatan yang tak terjawab. Salah satu hal yang tidak dijelaskan dengan detail dalam teori ini adalah bagaimana gaya gravitasi dapat memengaruhi pembentukan kabut nebula tersebut.

Pada zaman yang lebih modern, yakni pada 1927, muncul teori baru tentang pembentukan alam semesta. Teori ini digagas oleh seorang pastor dan astronom Belgia bernama Georges Lemaitre.

Ia mengungkap bahwa alam semesta terbentuk akibat sebuah ledakan yang dahsyat, di mana ledakan hebat tersebut melontarkan partikel-partikel pembentuk alam semesta.

Teori yang dinamakan big bang atau ledakan dahsyat ini masih menjadi teori valid yang saat ini digunakan sebagai pijakan sains. Bahkan NASA telah mengonfirmasi bahwa alam semesta telah mengembang sebagai bukti terjadinya big bang di masa lalu, yakni sekitar 13,8 miliar tahun lalu.

Kategori
Science Chemistry

Teori yang digantikan Teori Sains Lainnya

Teori Sains yang Dikoreksi oleh Teori Sains Lainnya, Apa Saja?

Teori yang digantikan Teori Sains Lainnya – Sebuah teori digantikan ketika sebuah konsensus ilmiah. Pernah menerimanya secara luas, tetapi sains saat ini menganggapnya sebagai tidak memadai, tidak lengkap, atau dibantah (yaitu, salah).

Sudah sedemikian ketatnya prosedur yang dilakukan untuk menggagas sebuah teori, toh nyatanya masih ada beberapa teori sains yang akhirnya harus dikoreksi. Teori-teori sains itu direvisi oleh teori sains baru yang lebih valid.

Nah, kira-kira teori sains apa saja ya, yang pernah dikoreksi oleh teori sains yang lebih baru? Mengapa teori yang baru bisa menggantikannya? Yuk, disimak!

Sempat dilakukan dalam dunia medis, lobotomi akhirnya digantikan dengan obat-obatan yang lebih manusiawi

Dalam dunia kedokteran, teori lobotomi merupakan salah satu teori yang mungkin sangat dikenal, terutama dalam bidang penyembuhan penyakit otak. Mulai dari ayan, gangguan jiwa, dan halusinasi, dulunya diobati dengan cara lobotomi.

Praktik ini masih dilakukan di dunia medis hingga 1950-an, di saat para ilmuwan menemukan teori baru tentang pengobatan kejiwaan melalui metode obat antidepresan dan psikotropika.

Hingga kasus lobotomi dihentikan, sedikitnya ada sekitar 50.000 praktik lobotomi dilakukan di Amerika Serikat. Bagi kebanyakan pasien, lobotomi justru membawa dampak yang lebih buruk, yakni menurunnya kemampuan pasien dalam melakukan sesuatu.

Teori fisi juga dipatahkan oleh teori lainnya, yakni teori tubrukan besar

Bagaimana asal mula Bulan terbentuk? Pada era 1800-an sebuah teori tentang pembentukan Bulan pernah digagas oleh George Darwin. Teori yang dinamakan teori fisi ini menyatakan bahwa Bulan terbentuk akibat hempasan dari planet Bumi.

Hempasan tersebut terjadi karena Bumi pada saat itu berputar sangat cepat dan melontarkan bagian besarnya ke luar Bumi, yang akhirnya menjadi Bulan. Namun, teori ini memiliki banyak kelemahan.

Pembentukan Bulan di masa purba juga terjadi hampir bersamaan dengan pembentukan Bumi. Akibat tubrukan besar tersebut, unsur-unsur Bulan menjadi tidak sama dengan unsur planet Bumi. Namun, apakah kejadian tersebut melibatkan bagian Mars atau Venus, itu yang masih diteliti oleh para ilmuwan.

Sebuah Teori atau Ide ditemukan Tidak Berdasar dan dibuang Begitu Saja

Teori geosentris yang akhirnya dikoreksi oleh teori heliosentris

Teori geosentris adalah sebuah gagasan teori yang menyatakan bahwa Bumi merupakan pusat alam semesta. Teori ini digagas oleh seorang astronom asal Yunani bernama Claudius Ptolemaeus dan Aristoteles.

Bukan hanya seorang astronom, Claudius juga seorang ahli fisika dan matematika yang cukup disegani pada zamannya. Begitu juga dengan Aristoteles, di mana ia adalah seorang filsuf besar Yunani dan murid dari Plato.

Namun, terbukti hingga kini, bahwa Bumi memang bukanlah pusat dari Tata Surya. Faktanya, Bumi hanyalah planet yang sama dengan planet-planet lainnya yang mengelilingi Matahari sebagai bintang terbesar di Tata Surya.

Itulah beberapa teori sains yang pernah direvisi oleh teori sains lainnya. Semoga artikel kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kamu, ya!